Translate

Selasa, 26 Maret 2013

Pinang Sirih dan Kapur


* KUDAPAN SEHARI - HARI ORANG SENTANI DAN UMUMNYA ORANG PAPUA


1. KAPUR ( AUW )

Kapur ini terbuat dari cangkang kerang  dalam bahasa sentani ( KHEIKHA ) dan juga batu kapur dalam bahasa sentani ( AUW RUKHA ) yang di proses sedemikian rupa yaitu dengan cara dibakar hingga memutih lalu digiling / ditumbuk selanjutnya disaring menggunakan tapisan yang halus sehingga jadilah Kapur.secara fisik warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa membuat Buah Pinang dan Sirih menjadi merah bagaikan merah darah. 
Kapur ini digunakan oleh mayoritas orang Sentani dan umumnya Papua untuk campuran pada saat memakan Buah Pinang dan Sirih.



2. PINANG ( BHLAUW )

Pinang dalam bahasa Biologi adalah Areca Catechu sedangkan dalam bahasa sentani adalah Bhlauw.konon dari Negeri Jiran / Tanah Malaya / Malaysia, untuk orang Papua Pinang ini dijadikan sebagai kudapan sehari-hari.

Buah Pinang adalah Buah Budaya, contoh nyata dalam kehidupan orang Papua yaitu " Budaya saling memberi buah Pinang, buah Sirih , atau Kapur kepada sesama orang Papua yang belum kita kenal dengan demikian kita bisa saling mengenal dengan orang Papua lainnya yang beda suku ataupun bahasa.

Buah Pinang juga bisa diibaratkan sebagai Jembatan yaitu Jembatan perkenalan, melalui buah Pinang kita dapat mengenal orang lain. sebagai Jembatan kekerabatan, melalui buah Pinang kita menjadi akrab dengan orang lain yang baru kita kenal. sebagai Jembatan kekeluargaan, melalui buah Pinang kekeluargaan kita kita dapat terjaga dengan erat.

Secara ekonomis, buah Pinang juga membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua.Pinang dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 7 s/d 10 buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 15 buah seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga bergantung pada besar-kecilnya buah Pinang dan juga bergantung pada hasil panen buah Pinang tersebut.  

3. SIRIH ( AVHE )

Sirih dalam bahasa sentani ( AVHE ), Sirih ini adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang terdapat di semenanjung Malaysia ada 4 ( Empat ) jenis yaitu Sirih Melayu, Sirih Cina, Sirih Keling, dan Sirih Udang.

Secara ekonomis, buah Sirih juga dengan buah Pinang membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua. Sirih dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 3 ( Tiga ) buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 10 ( Sepuluh ) buah / satu ikat seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga bergantung pada hasil panen buah Sirih tersebut.

Selasa, 19 Maret 2013

BENDA TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK KUDAPAN SEHARI-HARI ORANG PAPUA UMUMNYA DAN KHUSUSNYA SENTANI DAN BUDAYANYA




BENDA TRADISIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK KUDAPAN SEHARI-HARI ORANG PAPUA umumnya dan khususnya SENTANI dan budayanya

WADAH / TEMPAT ISI KAPUR (AUW) biasanya digunakan untuk mengisi Kapur.
WADAH / TEMPAT  ISI KAPUR (AUW)  ini terbuat dari beberapa jenis buah tanaman dan juga benda / tempat-tempat antara lain:

1.KALA BASAH (sebangsanya Buah Labu)         



 


  
 
2 Tempurung Kelapa (Buah Kelapa)

         

3 Tempat / Wadah Minyak Rambut Lavender, Balsem, dsb.












4 Tempat yang dipahat dari batang kayu

   


1. KAPUR (AUW)



Kapur  ini terbuat dari cangkang kerang dalam bahasa sentani ( KHEIKHA ) dan juga batu kapur  dalam bahasa sentani  ( AUW RUKHA ) yang di proses sedemikian rupa yaitu dengan cara dibakar sampai memutih lalu digiling / ditumbuk selanjutnya disaring menggunakan saringan yang halus sehingga jadilah  Kapur. secara fisik warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa membuat  Buah Pinang  dan  Sirih  menjadi merah bagaikan merah darah. 
Kapur  ini digunakan oleh mayoritas orang Sentani dan umumnya Papua untuk campuran pada saat memakan  Buah Pinang  dan Sirih . 




2.  PINANG (BHLAUW)

Pinang dalam bahasa Biologi adalah  Areca catechu sedangkan dalam bahasa sentani adalah Bhlauw. konon dari Negeri Jiran / Tanah Malaya / Malaysia, untuk orang Papua Barat ini dijadikan sebagai kudapan sehari-hari.


Buah Pinang adalah Buah Budaya, contoh nyata dalam kehidupan orang Papua yaitu "Budaya saling memberi buah Pinang , buah Sirih , atau Kapur kepada sesama orang Papua yang belum kita kenal dengan demikian kita bisa saling mengenal dengan orang Papua lainnya yang beda suku atau bahasa.



Buah Pinang juga bisa diibaratkan sebagai Jembatan  yaitu Jembatan perkenalan , melalui buah Pinang kita dapat mengenal orang lain. sebagai Jembatan kekerabatan , melalui buah Pinang kita menjadi akrab dengan orang lain yang baru kita kenal. sebagai Jembatan kekeluargaan, melalui buah Pinang kekeluargaan kita kita dapat terjaga dengan erat.



Secara ekonomis, buah Pinang juga membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua. Pinang dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 7 s / d 10 buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 15 buah seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga tergantung pada besar-kecilnya buah Pinang dan juga tergantung pada hasil panen buah Pinang tersebut.  


3. SIRIH (AVHE)

Sirih dalam bahasa sentani (AVHE), Sirih ini adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang ada di semenanjung Malaysia ada 4 (empat) jenis yaitu Sirih Melayu, Sirih Cina, Sirih Keling, dan Sirih Udang.

Secara ekonomis, buah  Sirih  juga dengan buah Pinang membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua.  Sirih  dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 3 (tiga) buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 10 (Sepuluh) buah / satu ikat seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga tergantung pada hasil panen buah  Sirih  tersebut.

Aktivitas sehari-hari yang mengacu pada budaya kudapan orang Papua yang adalah mejalin hubungan kekeluargaan, pertemanan dan kebersamaan.


Ibu-ibu / Mama-mama yang sedang menjual Pinang.

Siapapun dia dan dari manapun asalnya bisa dan dapat belajar untuk makan pinang, karena pinang adalah tali komunikasi / penghubung antara kita dengan keluarga, teman, maupun dengan orang yang belum kita kenal.
  
 





 




















Senin, 18 Maret 2013

Budaya Makan Pinang


* KUDAPAN SEHARI - HARI ORANG SENTANI DAN UMUMNYA ORANG PAPUA


1. KAPUR ( AUW )

Kapur ini terbuat dari cangkang kerang  dalam bahasa sentani ( KHEIKHA ) dan juga batu kapur dalam bahasa sentani ( AUW RUKHA ) yang di proses sedemikian rupa yaitu dengan cara dibakar hingga memutih lalu digiling / ditumbuk selanjutnya disaring menggunakan tapisan yang halus sehingga jadilah Kapur.secara fisik warnanya putih bersih, tetapi reaksi kimianya bisa membuat Buah Pinang dan Sirih menjadi merah bagaikan merah darah. 
Kapur ini digunakan oleh mayoritas orang Sentani dan umumnya Papua untuk campuran pada saat memakan Buah Pinang dan Sirih.



2. PINANG ( BHLAUW )

Pinang dalam bahasa Biologi adalah Areca Catechu sedangkan dalam bahasa sentani adalah Bhlauw.konon dari Negeri Jiran / Tanah Malaya / Malaysia, untuk orang Papua Pinang ini dijadikan sebagai kudapan sehari-hari.

Buah Pinang adalah Buah Budaya, contoh nyata dalam kehidupan orang Papua yaitu " Budaya saling memberi buah Pinang, buah Sirih , atau Kapur kepada sesama orang Papua yang belum kita kenal dengan demikian kita bisa saling mengenal dengan orang Papua lainnya yang beda suku ataupun bahasa.

Buah Pinang juga bisa diibaratkan sebagai Jembatan yaitu Jembatan perkenalan, melalui buah Pinang kita dapat mengenal orang lain. sebagai Jembatan kekerabatan, melalui buah Pinang kita menjadi akrab dengan orang lain yang baru kita kenal. sebagai Jembatan kekeluargaan, melalui buah Pinang kekeluargaan kita kita dapat terjaga dengan erat.

Secara ekonomis, buah Pinang juga membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua.Pinang dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 7 s/d 10 buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 15 buah seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga bergantung pada besar-kecilnya buah Pinang dan juga bergantung pada hasil panen buah Pinang tersebut.  

3. SIRIH ( AVHE )

Sirih dalam bahasa sentani ( AVHE ), Sirih ini adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Madagaskar, Timur Afrika, dan Hindia Barat. Sirih yang terdapat di semenanjung Malaysia ada 4 ( Empat ) jenis yaitu Sirih Melayu, Sirih Cina, Sirih Keling, dan Sirih Udang.

Secara ekonomis, buah Sirih juga dengan buah Pinang membantu pendapatan masyarakat Papua khususnya mama-mama / ibu-ibu di Pasar-pasar di belahan Provinsi Papua. Sirih dijual dengan harga yang bervariasi yaitu pertumpuk yang berjumlah 3 ( Tiga ) buah dijual seharga Rp. 5.000 sedangkan yang berjumlah 10 ( Sepuluh ) buah / satu ikat seharga Rp. 10.000.adapun variasi harga ini juga bergantung pada hasil panen buah Sirih tersebut.

Total Tayangan Halaman